share d'ideas with love

Minggu, 03 Juni 2012

DIMENSI SOSIAL WANITA DALAM KESEHATAN REPRODUKSI





STATUS  SOSIAL  WANITA
Adalah  Tingkatan / Kedudukan seorang wanita dalam hubungannya dengan  masyarakat.

v Kedudukan Wanita :          
1.   wanita sebagai individu
2.   wanita sebagai anggota keluarga
3.   wanita sebagai masyarakat

v Status wanita dipengaruhi oleh:
1.   Rendahnya kedudukan wanita dari pria
Walaupun separuh dari penghuni dunia adalah wanita namun pada segala aspek kehidupan baik aspek politik, seni budaya, ekonomi dan perdagangan adalah dunia kaum pria. Wanita selalu berada di posisi nomor 2 dibelakang pria dan tidak berarti. Terutama di bidang politik wanita ditolak untuk menduduki posisi kepemimpinan dan fungsi-fungsi kunci karena dianggap kurang mampu dan dilihat sebagai saingan pria.
2.   Rendahnya tingkat pendidikan wanita dibandingkan pria
Ketika orang tua akan memutuskan untuk membiayai pendidikan anaknya umumnya anak lelaki yang mendapat prioritas utama untuk memperoleh pendidikan yang tinggi untuk bekal menjadi kepala keluarga dan pencari nafkah yang baik. Sedangkan wanita kurang perlu mendapatkan pendidikan tinggi karena nantinya juga harus bertugas di rumah, mengurus keluarga. Hal inilah yang mengakibatkan banyak wanita tetap terpuruk dalam kebodohan karena tingkat pendidikannya yang rendah
3.   Perlindungan hukum,hak dan kewajiban wanita serta peran ganda wanita sbg IRT dan pencari nafkah Di masyarakat seorang wanita tidak boleh memiliki atau mewarisi hak milik, bila wanita dicerai maka dia tidak boleh merawat anak-anaknya lagi dan hak miliknya. Meskipun wanita punya hak secara hukum tetapi tradisi tidak akan mengizinkan untuk mengontrol hidupnya sendiri. Selain itu karena ekonomi keluarga yang kurang baik meningkatkan wanita untuk berperan ganda sebagai ibu rumah tangga dan pencari nafkah.
.
v Dampak status sosial wanita
Ø Kehidupan sosial :
          Kehidupan ♀  terbelenggu
          Potensi ♀  terpendam krn harus sering mengalah
          Suara dan kepentingan ♀ kurang terwakili
          Hak asasi tertekan
Ø Kesehatan :
          Ancaman infeksi tinggi
          Kebutuhan bio,psiko,sosial dan cultural kurang perhatian
          Ancaman kesehatan reproduksi tinggi
          Akses pelayanan kesehatan kurang

PERAN  WANITA
Peran adalah  Pelaksanaan hak hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukan seseorang.
Peran wanita adalah  Perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh seorang wanita yang berkedudukan dimasyarakat

PERAN WANITA DALAM KELUARGA dan MASYARAKAT  :
A.   Peran dan fungsi wanita dalam keluarga

      PANCA  DARMA  IBU, Terdiri Dari :
  1. Sebagai  Istri pendamping suami :
Keberhasilan seorang suami sangat didukung oleh dukungan dari seorang istri. Untuk itu peran wanita seabgai istri pendamping suami diantaranya :
a.    Memposisikan diri sebagai istri sekaligus ibu, teman, dan kekasih bagi suami.
b.    Menjadi teman diskusi seraya memberikan dukungan motivasi kepada suami.
c.    Berbagi rasa suka dan duka serta memahami keadaan keadaan, kedudukan, tugas dan  tanggung jawab suami.
d.    Menjaga kesesuaian hubungan suami istri

  1. Sebagai  Partner Hidup
a.    Mampu berfikir luas dan mengikuti / memahami langkah suami dalam menjalani hidup, misalnya meniti karier.
b.    Menciptakan kesamaan pandangan dan latar belakang sehingga memperkecil resiko kesalahpahaman bahkan terjadinya perceraian.

  1. Sebagai Pencari nafkah tambahan
a.    Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang berguna bagi keluarga
b.    Mengusahakan penghasilan tambahan / berwirausaha sesuai dengan kemampuan

  1. Sebagai Pengatur Rumah Tangga
a.    Mampu menciptakan rumah tangga yang tenang dan aman
b.    Mampu  Menjaga kebersihan dan kerapian rumah tangga dan lingkungan
c.    Mengatur dan mengelola waktu
d.    Mampu mengatur keseimbangan penghasilan dan pembelanjaan.
e.    Pandai menghemat, hidup sederhana dan dapat menabung.

  1. Sebagai Ibu (Penerus Keturunan) Dan Pendidik
a.    Mengusahakan dan mempersiapkan diri untuk melahirkan anak yang sehat.
b.    Mampu memenuhi kebutuhan anak, memberi rasa aman dan kasih sayang pada anak
c.    Mampu mendorong dan membimbing perkembangan jasmani dan rohani
d.    Orangtua harus mempunyai kesatuan sikap dan pandangan dalam mendidik anak-anaknya.
e.    Sebagai pendorong dan contoh teladan bagi putra putrinya.

B.   Peran Wanita dalam masyarakat
Sebagai mahluk sosial yang hidup bermasyarakat, maka seorang wanita selain  berperan di keluarganya juga berperan dan berpartisipasi aktif dalam lingkungan sosial, salah satu diantaranya adalah dalam pembinaan kesejahteraan keluarga di masyarakat.
Peran wanita disini meliputi  :
1.    Peran sebagai orang tua
2.    Peran sebagai Kader
3.    Peran sebagai perangkat desa
4.    Peran sebagai petugas kesehatan

Fungsi dari peran tersebut dapat dilaksanakan dengan :
1.    Ikut serta dalam program PKK
2.    Sebagai anggota kader yang mampu melaksanakan dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan tindakan/kegiatan yang ada.
3.    Mengajak wanita lain untuk ikut serta berperan aktif dalam kegiatan PKK
4.    Memberikan motivasi dan bimbingan opada warga sekitar tentang pentingnya kesehatan keluarga serta lingkungannya.

PERMASALAHAN WANITA  PADA BERBAGAI  PERAN   :
Sesuai dengan masing-masing peran dan fungsi wanita maka masalah yang terjadi ditinjau dari peran dan fungsi tersebut.
1.    Masalah pada Wanita sebagi Istri
*      Wanita merasa hanya sebagai ”konco wingking saja 'wanita ingin menuntut pada suami supaya memenuhi semua kebutuhan yang diinginkan.
Pemecahannya:
-       Adanya kesadaran dari masing-masing pihak dengan posisinya misalnya: seorang istri bukanlah teman pengikut  saja tetapi adalah sosok pendamping yang mampu
-       Mendorong suami, harus menanamkan kepercayaan wanita sebagai istri sangat diharapkan menjadi tumpuan, tempat  suami mendapatkan ketenangan.

2.    Masalah wanita sebagai Partner Hidup.
*Terkadang seorang istri merasah rendah diri tatkala suaminya menduduki ja batan Yang Tinggi diinstitusi.sedang  ia hanya sebagai ibu rumah tangga.
Pemecahannya:
-       Membangun Komunikasi yang baik antara kedua belah pihak.
-       Ditanamkan pengertian ,dan rasa saling percaya diantara keduanya

3.    Masalah Sebagai Partner Sexual
*      Wanita  kadang malu mengungkapkan masalah mengenai hubungan sex apakah dia puas atau tidak.
*      Sikap atau pandangan wanita yang kadang selalu ingin mengeluh,dan demi membahagiakan sang suami
Pemecahannya:
-   Adanya sikap saling keterbukaan antara keduanya.
-   Wanita tidak harus selalu mengalah karena kadang akan menjadi suatu petrmasalahan dikemudian hari .
-   Menjalin komunikasi yang baik dengan suami.

4.    Masalah Sebagai Pengatur Rumah Tangga
*      Wanita merasa semua pekerjaan rumah tangga dibeebankan kepadanya mulai dari mengatur rumah tangga sampai mengasuh anak .
*      Wanita merasa sebagai pembantu suami bukan sebagai istri.
Pemecahannya:
-       Menanamkan kesadaran bahwa semua pekerjaan itu merupakan usaha untuk mendukung semua pekerjaan suami.
-       Semua pekerjaan yang ia lakukan suatu pekerjaan yang mulia.

5.    Masalah sebagai Ibu Dan Pendidik
*      Terkadang Wanita tidak begitu memahami psikologis anak-anak .
Ia mendidik anak-anaknya dengan cara-cara yang salah (terlalu memanjakan ,Over Protective).

Pemecahannya:
-   Belajar atau mencari pengalaman dari orang-orang yang berpengalaman dalam mendidik anak .
-   Jangan mendidik anak dengan cara yang dapat menghambat perkembangan anak itu sendiri .
-   Biarkan anak mandiri tetapi tetap dalam pengawasan.
-   Kedudukan perempuan dalam masnyarakat dan keluarga
-   Kedudukan perempuan dalam keluarga dan masnyarakat ditentukan oleh banyak hal ,misalnya keadaan sosial ekonomi ,budaya dan nilai –nilai yang berlaku di masnyarakat dimana mereka menetap.Dewasa ini banyak ditemukan perlakuan deskriminatif terhadap perempuan antara lain :
-   Perempuan di nomor duakaan dalam segala aspek kehidupan ,misalnya dalam pemberian makanan sehari-hari ,kesempatan memperoleh pendidikan kerja dan kedudukan
-   Perempuan sering kali terpaksa menikah pada usia muda,karena tekanan ekonomi atau orang tua mendorongnya untuk cepat menikah  agar terlepas dari beban ekonomi
-   Keterbatasan perempuan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan dirinya misalnya dalam ber KB dalam memilih bidan sebagai  penolong persalinan  atau mendapat pertolongan segera di rumah sakit  ketika di perlukan  di samping  kurangnya  kesempatan mengendalikan penghasilan keluarga.
-   Tingkat pendidikan perempuan yang belum merata  dan masih rendah menyebabkan informasi yang diterima tentang kesehatan reproduksi  rasa percaya  diri kita,wawasan dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang baik  bailk diri kita dan keluarga .termasuk yang berkaitan  dengan kesehatan reproduksi
-    
DIMENSI  SOSIAL 
DIMENSI SOSIAL WANITA
Adalah   suatu fenomena / gambaran yang terjadi pada saat ini ( kenyataan )


                        Kenyataannya à  Diskriminasi / Ketidak adilan :
1.    Marginalisasi
-   Peluang untuk menjadi pembantu rumah tangga lebih banyak diberikan kepada perempuan.
-   Pemupukan dan pengendalian tehnologi dilakukan oleh laki-laki
2.    Subordinasi
-   Keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin dianggap lebih penting / utama dibandingkan jenis kelamin lainnya à memempatkan kedudukan dan peran lebih rendah daripada laki-laki.
3.    Pandangan Steriotip
-   Pelabelan/penandaan (steriotip) yang sering bersifat negatif secara umum selalu melahirkan ketidakadilan yang bersumber dari pandangan gender.
4.    Kekerasan terhadap Perempuan
-   Berbagai serangan terhadap fisik maupun integritas mental, psikologis yang dialami oleh wanita.
5.    Beban Kerja
-   Suatu bentuk diskriminasi dimana beban kerja harus dijalankan oleh salah satu jenis kelamin tertentu.
Contoh :  Pembantu RT  lebih banyak diberikan kepada perempuan.

v Dampak peran:
Dampak yang ditimbulkan dari peran wanita baik di keluarga maupun masyarakat
a. Minimalnya waktu untuk privasi
          Kurangnya perawatan diri
          Kurangnya waktu untuk istirahat
          Keterbatasan waktu menyebabkan wanita jarang makan dan kelelahan sehingga menjadikan wanita kurang makan.
b.   Ancaman kesehatan
Wanita sering mengalami gangguan kesehatan tertentu krn:
-          Pekerjaan
Resiko kesehatan dapat timbul meskipun wanita tersebut sebagai IRT misalkan ancaman penyakiy paru akibat asap dapur dan luka bakar yang terjadi saat memasak
-        Kurang gizi dan kelelahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar