STATUS SOSIAL
WANITA
Adalah Tingkatan / Kedudukan
seorang wanita dalam hubungannya dengan
masyarakat.
v Kedudukan Wanita :
1. wanita sebagai individu
2. wanita sebagai anggota keluarga
3. wanita sebagai masyarakat
v Status
wanita dipengaruhi oleh:
1. Rendahnya kedudukan wanita dari pria
Walaupun separuh dari penghuni dunia adalah wanita namun pada segala aspek
kehidupan baik aspek politik, seni budaya, ekonomi dan perdagangan adalah dunia
kaum pria. Wanita selalu berada di posisi nomor 2 dibelakang pria dan tidak
berarti. Terutama di bidang politik wanita ditolak untuk menduduki posisi
kepemimpinan dan fungsi-fungsi kunci karena dianggap kurang mampu dan dilihat
sebagai saingan pria.
2. Rendahnya tingkat pendidikan wanita dibandingkan pria
Ketika orang tua akan memutuskan untuk membiayai pendidikan anaknya umumnya
anak lelaki yang mendapat prioritas utama untuk memperoleh pendidikan yang
tinggi untuk bekal menjadi kepala keluarga dan pencari nafkah yang baik. Sedangkan
wanita kurang perlu mendapatkan pendidikan tinggi karena nantinya juga harus
bertugas di rumah, mengurus keluarga. Hal inilah yang mengakibatkan banyak
wanita tetap terpuruk dalam kebodohan karena tingkat pendidikannya yang rendah
3. Perlindungan hukum,hak dan kewajiban wanita serta peran ganda wanita sbg
IRT dan pencari nafkah Di masyarakat seorang wanita tidak boleh memiliki atau
mewarisi hak milik, bila wanita dicerai maka dia tidak boleh merawat
anak-anaknya lagi dan hak miliknya. Meskipun wanita punya hak secara hukum
tetapi tradisi tidak akan mengizinkan untuk mengontrol hidupnya sendiri. Selain
itu karena ekonomi keluarga yang kurang baik meningkatkan wanita untuk berperan
ganda sebagai ibu rumah tangga dan pencari nafkah.
.
v Dampak
status sosial wanita
Ø Kehidupan sosial :
•
Kehidupan ♀ terbelenggu
•
Potensi ♀ terpendam krn harus sering mengalah
•
Suara dan kepentingan ♀
kurang terwakili
•
Hak asasi tertekan
Ø Kesehatan
:
•
Ancaman infeksi tinggi
•
Kebutuhan
bio,psiko,sosial dan cultural kurang perhatian
•
Ancaman kesehatan
reproduksi tinggi
•
Akses pelayanan
kesehatan kurang
PERAN WANITA
Peran adalah Pelaksanaan hak hak dan kewajiban sesuai
dengan kedudukan seseorang.
Peran wanita
adalah Perangkat tingkah laku yang
diharapkan dimiliki oleh seorang wanita yang berkedudukan dimasyarakat
PERAN WANITA DALAM KELUARGA dan MASYARAKAT :
A.
Peran dan fungsi wanita dalam keluarga
PANCA DARMA
IBU, Terdiri Dari :
- Sebagai Istri pendamping suami :
Keberhasilan seorang suami sangat didukung oleh dukungan dari seorang
istri. Untuk itu peran wanita seabgai istri pendamping suami diantaranya :
a. Memposisikan diri sebagai istri sekaligus ibu, teman, dan kekasih bagi
suami.
b. Menjadi teman diskusi
seraya memberikan dukungan motivasi kepada suami.
c. Berbagi rasa suka dan duka serta memahami keadaan keadaan, kedudukan,
tugas dan tanggung jawab suami.
d. Menjaga kesesuaian hubungan suami istri
- Sebagai Partner Hidup
a. Mampu berfikir luas dan mengikuti / memahami langkah suami dalam
menjalani hidup, misalnya meniti karier.
b. Menciptakan kesamaan pandangan dan latar belakang sehingga memperkecil
resiko kesalahpahaman bahkan terjadinya perceraian.
- Sebagai Pencari nafkah tambahan
a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang berguna bagi keluarga
b. Mengusahakan penghasilan tambahan / berwirausaha sesuai dengan kemampuan
- Sebagai Pengatur Rumah Tangga
a. Mampu menciptakan rumah tangga yang tenang dan aman
b. Mampu Menjaga kebersihan dan
kerapian rumah tangga dan lingkungan
c. Mengatur dan mengelola waktu
d. Mampu mengatur keseimbangan penghasilan dan pembelanjaan.
e. Pandai menghemat, hidup sederhana dan dapat menabung.
- Sebagai Ibu (Penerus Keturunan) Dan Pendidik
a. Mengusahakan dan mempersiapkan diri untuk melahirkan anak yang sehat.
b. Mampu memenuhi kebutuhan anak, memberi rasa aman dan kasih sayang pada anak
c. Mampu mendorong dan membimbing perkembangan jasmani dan rohani
d. Orangtua harus mempunyai kesatuan sikap dan pandangan dalam mendidik
anak-anaknya.
e. Sebagai pendorong dan contoh teladan bagi putra putrinya.
B.
Peran Wanita dalam masyarakat
Sebagai mahluk sosial yang hidup bermasyarakat, maka seorang wanita
selain berperan di keluarganya juga
berperan dan berpartisipasi aktif dalam lingkungan sosial, salah satu
diantaranya adalah dalam pembinaan kesejahteraan keluarga di masyarakat.
Peran wanita disini
meliputi :
1. Peran sebagai orang tua
2. Peran sebagai Kader
3. Peran sebagai perangkat desa
4. Peran sebagai petugas kesehatan
Fungsi dari peran
tersebut dapat dilaksanakan dengan :
1. Ikut serta dalam program PKK
2. Sebagai anggota kader yang mampu melaksanakan dan menggerakkan masyarakat
untuk melakukan tindakan/kegiatan yang ada.
3. Mengajak wanita lain untuk ikut serta berperan aktif dalam kegiatan PKK
4. Memberikan motivasi dan bimbingan opada warga sekitar tentang pentingnya
kesehatan keluarga serta lingkungannya.
PERMASALAHAN WANITA
PADA BERBAGAI PERAN :
Sesuai dengan masing-masing peran dan fungsi wanita maka masalah yang
terjadi ditinjau dari peran dan fungsi tersebut.
1.
Masalah pada Wanita sebagi Istri
Wanita merasa hanya
sebagai ”konco wingking saja 'wanita ingin menuntut pada suami supaya memenuhi
semua kebutuhan yang diinginkan.
Pemecahannya:
- Adanya kesadaran dari masing-masing pihak dengan posisinya misalnya:
seorang istri bukanlah teman pengikut
saja tetapi adalah sosok pendamping yang mampu
- Mendorong suami, harus menanamkan kepercayaan wanita sebagai istri sangat
diharapkan menjadi tumpuan, tempat suami
mendapatkan ketenangan.
2.
Masalah wanita sebagai Partner Hidup.
Terkadang seorang istri
merasah rendah diri tatkala suaminya menduduki ja batan Yang Tinggi
diinstitusi.sedang ia hanya sebagai ibu
rumah tangga.
Pemecahannya:
- Membangun Komunikasi yang baik antara kedua belah pihak.
- Ditanamkan pengertian ,dan rasa saling percaya diantara keduanya
3.
Masalah Sebagai Partner Sexual
Wanita kadang malu mengungkapkan masalah mengenai
hubungan sex apakah dia puas atau tidak.
Sikap atau pandangan
wanita yang kadang selalu ingin mengeluh,dan demi membahagiakan sang suami
Pemecahannya:
- Adanya sikap saling keterbukaan antara keduanya.
- Wanita tidak harus selalu mengalah karena kadang akan menjadi suatu
petrmasalahan dikemudian hari .
- Menjalin komunikasi yang baik dengan suami.
4.
Masalah Sebagai Pengatur Rumah Tangga
Wanita merasa semua pekerjaan rumah tangga dibeebankan
kepadanya mulai dari mengatur rumah tangga sampai mengasuh anak .
Wanita merasa sebagai pembantu suami bukan sebagai
istri.
Pemecahannya:
- Menanamkan kesadaran bahwa semua pekerjaan itu merupakan usaha untuk
mendukung semua pekerjaan suami.
- Semua pekerjaan yang ia lakukan suatu pekerjaan yang mulia.
5.
Masalah sebagai Ibu Dan Pendidik
Terkadang Wanita tidak begitu memahami psikologis
anak-anak .
Ia mendidik anak-anaknya dengan cara-cara yang salah (terlalu memanjakan
,Over Protective).
Pemecahannya:
- Belajar atau mencari pengalaman dari orang-orang yang berpengalaman
dalam mendidik anak .
- Jangan mendidik anak dengan cara yang dapat menghambat perkembangan anak
itu sendiri .
- Biarkan anak mandiri tetapi tetap dalam pengawasan.
- Kedudukan perempuan dalam masnyarakat dan keluarga
- Kedudukan perempuan dalam keluarga dan masnyarakat ditentukan oleh banyak hal
,misalnya keadaan sosial ekonomi ,budaya dan nilai –nilai yang berlaku di
masnyarakat dimana mereka menetap.Dewasa ini banyak ditemukan perlakuan
deskriminatif terhadap perempuan antara lain :
- Perempuan di nomor duakaan dalam segala aspek kehidupan ,misalnya dalam
pemberian makanan sehari-hari ,kesempatan memperoleh pendidikan kerja dan
kedudukan
- Perempuan sering kali terpaksa menikah pada usia muda,karena tekanan
ekonomi atau orang tua mendorongnya untuk cepat menikah agar terlepas dari beban ekonomi
- Keterbatasan perempuan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan
dirinya misalnya dalam ber KB dalam memilih bidan sebagai penolong persalinan atau mendapat pertolongan segera di rumah
sakit ketika di perlukan di samping
kurangnya kesempatan mengendalikan
penghasilan keluarga.
- Tingkat pendidikan perempuan yang belum merata dan masih rendah menyebabkan informasi yang
diterima tentang kesehatan reproduksi
rasa percaya diri kita,wawasan
dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang baik bailk diri kita dan keluarga .termasuk yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi
-
DIMENSI SOSIAL
DIMENSI SOSIAL
WANITA
Adalah suatu fenomena / gambaran yang terjadi pada
saat ini ( kenyataan )
Kenyataannya
à Diskriminasi / Ketidak adilan :
1.
Marginalisasi
- Peluang untuk menjadi pembantu rumah tangga lebih banyak diberikan kepada
perempuan.
- Pemupukan dan pengendalian tehnologi dilakukan oleh laki-laki
2.
Subordinasi
- Keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin dianggap lebih penting / utama
dibandingkan jenis kelamin lainnya à memempatkan kedudukan dan peran
lebih rendah daripada laki-laki.
3.
Pandangan Steriotip
- Pelabelan/penandaan (steriotip) yang sering bersifat negatif secara umum
selalu melahirkan ketidakadilan yang bersumber dari pandangan gender.
4.
Kekerasan terhadap Perempuan
- Berbagai serangan terhadap fisik maupun integritas mental, psikologis yang
dialami oleh wanita.
5.
Beban Kerja
- Suatu bentuk diskriminasi dimana beban kerja harus dijalankan oleh salah
satu jenis kelamin tertentu.
Contoh : Pembantu RT lebih banyak diberikan kepada perempuan.
v Dampak
peran:
Dampak yang ditimbulkan dari peran wanita baik di keluarga maupun
masyarakat
a. Minimalnya waktu untuk privasi
•
Kurangnya perawatan diri
•
Kurangnya waktu untuk
istirahat
•
Keterbatasan waktu
menyebabkan wanita jarang makan dan kelelahan sehingga menjadikan wanita kurang
makan.
b. Ancaman
kesehatan
Wanita sering mengalami gangguan kesehatan tertentu krn:
-
Pekerjaan
Resiko kesehatan dapat timbul meskipun wanita tersebut sebagai IRT misalkan
ancaman penyakiy paru akibat asap dapur dan luka bakar yang terjadi saat
memasak
-
Kurang gizi dan
kelelahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar